Langsung ke konten utama

Keliling banten lama dengan sepeda

Kawasan Banten Lama sebagai mana kita tahu adalah salah satu icon wisata sarat dengan sejarah dan budaya Propinsi Banten.  Ada beberapa destinasi tujuan wisata disana mulai dari wisata religi, sejarah, budaya dan alam. Team Cikande Sepeda tertarik untuk mengexplore semuanya, dan kebetulan minggu pagi ada kesempatan waktu luang kami bertiga melakukan perjalanan menuju Banten. 



Selepas subuh kami bertiga kumpul didepan Hotel Swissbeline kawasan industri Modern, tak banyak membuang waktu, setelah berdoa kami semua bergegas mengayuh sepeda kami menuju ke Banten. Kurang lebih 2 jam perjalanan kami dari Cikande menuju Banten, tujuan awal kami adalah menikmati pagi hari di pantai gope. Pantai yang sedang trending di persepedahan kita disini, dimana memang minggu pagi atau sore pantai ini sangat ramai dikunjungi oleh para pelancong khususnya pesepedah dari wilayah banten dan sekitarnya. Terbukti sepanjang perjalanan ramai kami lihat penggowes maupun komunitas menuju kearah sana.

Samapai disana sesuai perkiraan waktu, dan kami menikmati pagi hari di Pantai gope sambil sedikit melepas lelah ditemani kue serabi beli di perjalanan tadi dan menyeruput secangkir kopi, berikut suasana pagi dan sore di pantai gope yang berhasil kami buat videonya.


Lanjut ke tujuan selanjutnya yaitu vihara avalokitesvara yang kebetulan berhadapan juga dengan situs sejarah Banten yaitu Benteng Speelwijk, menjadi satu paket tujuan kita selanjutnya, jarak dari mangrove kurang lebih 3 km menuju Vihara Avalokitesvara dan Benteng Speelwijk. Karena situasi pasca Covid Vihara ditutup gerbang utamanya, dan pengunjung atau yang mau berdoa hanya dibatasi beberapa orang itu juga melalui pintu samping. Setelah izin penjaga Vihara Alhamdulillah kami diizinkan untuk masuk kedalam, sekedar mengabadikan suasana didalam dan ada apa saja disana. Karena waktu yang dibatasi kami lanjut ke objek selanjutnya Benteng Speelwijk, di Bentenga Speelwijk kami berkeliling dengan sepeda, karena disana dikelilingi oleh konblok yang seperti dibuat untuk jalur pejalan kaki dan pesepeda. Kami masuk ke kawasan Benteng tidak dikenakan biaya, selanjutnya kami menuju ketengah benteng dan lorong yang ada di benteng tersebut.

Setelah puas berkeliling dan mengeksplore wilayah vihara dan benteng, paket selanjutnya adalah Masjid Agung Banten dan Keraton Kaibon, dari benteng Speelwijk hanya sekitar 2 Km, suasana saat itu ramai oleh pelancong dan penziarah, sayang kami menggunakan celana pendek jadi tidak bisa masuk kawasan Masjid Agung, kami hanya berfoto-foto di wilayah taman dan jalan masuk. Lanjut ke Keraton Kaibon, lokasi yang hampir persis Benteng Speelwijk di kelilingi konblok untuk jalur perjalan kaki dan sepeda, lagi-lagi kami masuk dengan gratis, sambil istirahat kami berkeliling dan mengabadikan bangunan peninggalan sejarah Banten.


Serasa paket kumplit, kami keliling diwilayah yang berdekatan sambil bersepeda, olahraganya dapet, freshnya dapat, dan pengetahuan tentang Banten lama serta wisatanya jadi bertambah. Dan satu yang harus digaris bawahi, sekarang Banten sudah jauh berbeda, sekarang bersih, teratur, ramah dan asri. 

Semoga kita semua warga Banten dapat ikut serta melestarikan budaya dan peninggalan sejarah juga menjaga kebersihan serta keamanannya. Amiin




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanjakan Sayar Tugu Juang 45

 Tanggal 26 desember 2020, kami gowes ke Sayar Taktakan Serang, setelah jauh hari kami rencanakan akhirnya dapat terlaksanakan juga. Ada dua tujuan kami menuju daerah sana, yang pertama adalah tanjakan yang legendaris yaitu tanjakan 45, dimana ada dua tanjakan yang panjang untuk menuju Tugu 45. Dan tujuan yang kedua adalah bukit Batu Gede Sayar. Rencana malamnya pagi-pagi kita kumpul di Swiss Belline Modern pukul 6.30 tetapi diluar prediksi dini hari sudah turun hujan, sempat ragu akan berangkat akhirnya kita bulatkan tekad untuk berangkat karena sudah terlanjur mengantongi SNI untuk hari itu. Cikande sepeda full squad ditambah rekan dari Jayanti Bang Ramdani dan Fitra. Dengan menggunakan mantel kita berangkat, tetapi alhamdulillah sampai di Ciruas hujan sudah tidak lagi turun, dan kami melepas mantel karena terasa panas sekali. Perjalanan kurang lebih memakan waktu 2 jam, lumayan banyak berhenti. Sampai jalan Sayar kita sudah disajikan tanjakan dan turunan yang lumayan bagi kami, berh

Cikande Sepeda

Assalamu'alaikum Wr.Wb Bissmillahirrohmanirohim Tanggal 18 Juli 2020 kami buat blog ini bersamaan dengan channel Youtube kami, mencoba menjadi konten creator dan menulis tentang persepedahan di tempat kami berada Cikande dan Serang Timur, saat ini sangat banyak sekali yang memulai untuk bersepeda, ini fenomena baru di era masa kini, tidak hanya di Indonesia di Cikande juga kami merasakannya, bahkan saking banyaknya sampai-sampai toko sepeda kehabisan stock sepeda untuk dijualnya.   Seperti yang dibicarakan diatas, kami juga membuat chanel Youtube dengan nama Cikande Sepeda, isinya tidak akan jauh dengan apa yang ditulis di blog ini bahkan saling melengkapi, dimana akan kami sajikan profile komunitas sepeda yang ada disekitar kita, rute-rute gowes, tips, trik dan tutorial seputar sepedah, tidak lupa kami akan mengeksplore tempat kami ini Cikande dan sekitarnya. Mulai dari persepedahan, tampat nongkrong, masyarakat, dan tokoh-tokohnya, pokoknya segala hal tentang persepedahan

Ke sayar dan tugu 45 lagi

  Minggu lalu untuk peresmian jersey baru kami Cikande Sepeda setelah beberapa pertimbangan kita akhirnya kembali menuju tanjakan yang membuat kami beberapa bulan lalu kewalahan dan bukit yang indah, betul tanjakan 45 dan bukit batu gede sayar. Kami start di Swissbeline modern pagi pukul 6, total ada 10 termasuk dua rekan dari komunitas Koesja yaitu Ahyadi dan Beno. Setelah dirasa lengkap kita berangkat menuju Keragilan karena disana sudah ada rekan kita juga yaitu Rais, Bambang dan juga Om yuyup & Istri dan om wacimplong. Dari keragilan langsung bablas ke serang, alhamdulillah cuaca mendukung mendung tapi tidak hujan, di di Serang ternyata sudah ada Mba Mira dan rekannya mau gabung juga gowes ke tujuan kita, oh iya dai CGC juga bergabung di Ciruas menyusul setelah sarapan. Jadi ramai sekali dan makin asyik. Lanjut ke Sayar bersama. Di Sayar kita melihat banyak sekali pesepeda yang sepertinya memiliki tujuan yang sama, kami melihat juga beberapa komunitas. Setelah istirahat di rest